Jangan Sampai Keliru! Ini Dia Perbedaan Dropshipping dan Reseller
Admin|

Perbedaan Dropshipping dan ResellerBuat Teman Mandala yang aktif dalam bisnis jual beli online maupun offline, istilah-istilah seperti dropshipping dan reseller tentu sudah cukup familiar di telinga. Saat ini, sistem dropshipping maupun reseller sudah cukup marak digunakan oleh para pengusaha kecil maupun besar di berbagai platform e-commerce di Indonesia.


Meski menjadi sebuah istilah yang cukup terkenal di dunia e-commerce, namun sebenarnya apa sih perbedaan mendasar dari sistem dropshipping dan reseller itu sendiri? Nah, buat Teman Mandala yang ingin berbisnis secara online maupun offline, dan tertarik untuk menggunakan sistem dropshipping atau reseller, yuk kita simak artikel yang satu ini untuk tahu perbedaan di antara keduanya.


Apa Itu Dropshipping dan Reseller?

Secara sederhana, dropshipping adalah sebuah model bisnis di mana toko tidak menyimpan produk yang dijualnya. Namun, ketika toko menjual produk dengan menggunakan sistem dropshipping, kita akan membeli produk atau item tersebut dari pihak ketiga dan akan langsung mengirimkannya ke pelanggan. Jadi, Teman Mandala tidak harus repot untuk menangani produknya secara langsung. 


Sedangkan, reseller adalah seseorang yang menjual kembali, mempromosikan, dan menyimpan stok barang di tempat tertentu. Seorang reseller harus membeli terlebih dahulu produk-produk yang akan dijual ke supplier atau distributor. Karenanya, untuk menjadi seorang reseller Teman Mandala perlu modal yang cukup agar dapat membeli barang-barang yang akan dijual kembali.


Apa Bedanya Dropshipping dan Reseller?

Dari definisi tadi, kita sebetulnya sudah dapat mengetahui perbedaan antara dropshipping dan reseller. Tapi, kedua sistem ini ternyata tidak bisa dijelaskan secara sederhana karena ada perbedaan yang cukup kompleks di antara keduanya. Nah, supaya Teman Mandala gak semakin bingung, berikut ini adalah perbedaan mendasar antara dropshipping dan reseller.


1. Cara Kerja

Apa bedanya dropshipping dan reseller menurut cara kerjanya? Seperti sudah disinggung di atas, cara kerja seorang reseller pertama-tama harus membeli barang terlebih dahulu dari distributor, mempromosikannya, dan kemudian menjual kembali kepada konsumen. Timbul pertanyaan, lalu apa bedanya seller dan reseller? Seller dalam sistem reseller berperan sebagai pihak distributor yang membutuhkan kehadiran reseller untuk menjangkau pasar yang lebih spesifik. 


Sedangkan, sistem kerja dropshipping hanya melakukan promosi barang kepada konsumen. Proses pengemasan hingga pengiriman barang yang dipesan akan dilakukan semua oleh produsen. Jika ada pembeli, seorang dropshipper akan memberitahu kepada distributor (seller) untuk menyiapkan dan mengirimkan barangnya kepada konsumen. Seorang dropshipper juga dituntut untuk membuat promosi yang menarik agar lebih banyak pelanggan yang tertarik dan membeli barang dagangannya.


2. Besaran Modal yang Dibutuhkan

Perbedaan yang kedua terletak pada besaran modal yang dibutuhkan. Kembali merujuk pada penjelasannya sebelumnya, seorang reseller harus mengeluarkan modal tertentu agar bisa memasok barang dari produsen atau distributor. Sedangkan, dropshipper tidak perlu mengeluarkan modal sama sekali. Hal ini dikarenakan tugas mereka hanya melakukan promosi penjualan, membuat konten produk yang menarik, dan menghubungkan konsumen dengan produk yang dibutuhkan. 


3. Keuntungan yang Diperoleh

Apakah reseller digaji? Seorang reseller sebetulnya tidak digaji, karena mereka berdiri atas kemauannya sendiri. Keuntungan seorang reseller biasanya didapatkan dari setiap margin profit barang-barang yang berhasil mereka jual. Selain itu, seorang reseller biasanya akan memperoleh harga yang kompetitif melalui pembelian barang dalam jumlah besar dari distributor. Dengan cara ini, reseller akan lebih leluasa dalam menjual barangnya dengan selisih harga yang lebih tinggi.


Adapun, seorang dropshipper hanya akan memperoleh keuntungan beberapa persen dari setiap produk yang berhasil dipromosikannya. Semakin banyak produk yang berhasil dijual, maka persentase keuntungan yang didapatkan pun juga akan semakin besar. Jadi, pada dasarnya kunci kesuksesan seorang dropshipper terletak pada kemampuan mereka untuk membuat materi promosi yang menarik.


4. Risiko Bisnis

Risiko bisnis dengan sistem reseller dinilai jauh lebih berisiko. Hal ini dikarenakan seorang reseller memiliki stok barang yang belum tentu laku secara keseluruhan. Jika barang tersebut tidak kunjung laku, maka bisa hal ini bisa menjadi kerugian bagi reseller. Agar hal itu tidak terjadi, seorang reseller dituntut untuk bekerja lebih keras agar barang-barang mereka bisa laku dan cepat habis. 


Sedangkan, seorang dropshipper cenderung minim risiko karena tidak perlu mengeluarkan modal seperti reseller. Sehingga, mereka tidak harus memusingkan laku atau tidaknya barang yang dijual. Meski berjualan tanpa modal, tidak sedikit dropshipper yang berhasil memperoleh untung besar dari efektivitas mereka dalam mempromosikan produk orang lain. 


5. Strategi Pemasaran

Seorang reseller biasanya akan menawarkan barang secara langsung ke konsumennya. Hal ini bisa terjadi karena seorang reseller memiliki stok barang yang bisa dijual secara langsung. Mereka juga dimungkinkan untuk menjelaskan berbagai informasi produk dengan lebih detail. Berbeda dengan reseller, seorang dropshipper biasanya hanya melakukan pemasaran secara online saja yaitu melalui media sosial, seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan lainnya.


6. Waktu Pengiriman Barang 

Perbedaan dropshipping dan reseller berikutnya juga terletak pada waktu pengiriman produk. Ketika menerima pesanan, seorang reseller biasanya akan langsung mengelola pesanan tersebut sehingga waktu pengirimannya pun bisa ditentukan. Sementara, seorang dropshipper tidak bisa melakukan hal tersebut, karena pengiriman produk pesanan sangat bergantung pada distributor. Sehingga, dropshipper tidak bisa menentukkan dengan pasti kapan barang pesanan akan segera dikirimkan dan tiba. 


Tips Berbisnis Menjadi Seorang Reseller atau Dropshipper

Setelah mengetahui perbedaan antara reseller dan dropshipper, maka selanjutnya Teman Mandala juga perlu mengetahui sejumlah tips dalam memulai kedua bisnis ini, agar Teman Mandala tidak salah langkah dalam mengambil keputusan. Nah, berikut ini adalah beberapa tips untuk dapat berbisnis menjadi seorang reseller atau dropshipper yang andal, antara lain:


1. Tentukan dahulu jenis barang apa yang ingin dipromosikan dan dijual lagi.

2. Lakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan yang saat ini banyak diperlukan oleh konsumen.

3. Cari distributor yang memberikan harga dan kualitas barang yang baik.

4. Jaga hubungan baik dengan distributor agar bisnis dapat berjalan dengan lancar.

5. Bagi reseller, tentukan nama toko yang sesuai dengan produk yang dijual.

6. Membuka toko di e-commerce yang relevan dengan target pasar.

7. Teman Mandala juga bisa membuat situs web sederhana untuk optimalkan penjualan online.

8. Memanfaatkan media sosial untuk promosi secara berkala.

9. Analisis bisnis kompetitor untuk mengetahui strategi pemasaran yang sedang diterapkan, agar produk Teman Mandala bisa bersaing di pasaran.

10. Secara berkala buat material promosi yang kreatif untuk menarik minat pelanggan.

11. Kelola uang hasil penjualan dengan sebaik mungkin demi menunjang pengembangan bisnis.

12. Lakukan evaluasi bisnis untuk melakukan berbagai perbaikan dan penyempurnaan demi kemajuan bisnis. 


Itulah tadi berbagai perbedaan antara reseller dan dropshipper yang bisa Teman Mandala pelajari dan pahami. Di tengah perbedaan yang ada di antara keduanya, Teman Mandala perlu bijak dalam memilih serta mempertimbangkan keseluruhan risiko dengan matang. Dengan demikian, bisnis reseller atau dropshipping Teman Mandala diharapkan juga dapat berjalan dengan lancar.


Sebagai informasi tambahan, PT Mandala Multifinance Tbk adalah sebuah perusahaan pembiayaan komersial yang berfokus pada bisnis kredit sepeda motor, elektronik, furnitur, dan multiguna lainnya. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun di industri jasa keuangan, Mandala berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia bersama seluruh lapisan masyarakat.


Nah, buat Teman Mandala yang ingin membuka usaha reseller maupun dropshipping dan butuh tambahan dana untuk memulai usaha, yuk daftar sekarang melalui link ini atau dapat menghubungi kami melalui WhatsApp. Cukup isi identitas dan persiapkan BPKB sepeda motor sebagai jaminan, Teman Mandala bisa memperoleh dana cepat mulai dari Rp3.000.000 – Rp30.000.000, dengan tenor pembayaran angsuran fleksibel dan bunga yang terjangkau.


Yuk ajukan segera kredit multiguna Teman Mandala sekarang! Hanya di Mandala Finance, prosesnya cepat, praktis, dan terpercaya!


Gak hanya itu, buat Teman Mandala yang ingin cari tambahan penghasilan di rumah, ayo daftar sekarang juga buat jadi agen Mantis melalui link ini. Cukup siapkan KTP dan smartphone, Teman Mandala sudah bisa bergabung menjadi agen Mantis dan mendapatkan komisi yang menarik!

Temukan Solusi Pembiayaan Di Setiap
Tahap Kehidupanmu
Copyright © 2025 PT Mandala Multifinance Tbk