Panduan Lengkap Mengenai BI Checking dan Pentingnya Skor Kredit untuk Keuangan
Admin|

BI Checking Dalam dunia perbankan dan keuangan, BI Checking atau pengecekan riwayat kredit menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam proses pemberian pinjaman. Sistem ini memungkinkan bank dan lembaga keuangan untuk mengevaluasi kelayakan seorang calon debitur sebelum memberikan fasilitas kredit. Bagi sebagian orang yang sering mengajukan pinjaman, istilah BI Checking mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi sebagian orang lainnya masih banyak yang belum memahami bagaimana BI Checking bekerja dan pengaruhnya terhadap pengajuan kredit atau pinjaman.

  

Dalam artikel ini kita akan membahas secara rinci mengenai BI Checking, mulai dari pengertian, pentingnya BI Checking, skor kredit, hingga fungsi dan manfaatnya. Dengan memahami konsep dasar BI Checking, Teman Mandala akan lebih siap dalam menghadapi proses pengajuan pinjaman atau kredit, baik itu untuk pribadi maupun bisnis. Mari kita simak lebih lanjut! 

 

 

Daftar Isi 

Apa Itu BI Checking?

Mengapa BI Checking Penting?

Skor BI Checking

Fungsi dan Manfaat BI Checking

 

 

Apa itu BI Checking?

BI Checking, yang kini dikenal sebagai Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), adalah sistem yang menyajikan data historis mengenai debitur, termasuk riwayat pembayaran kredit (kolektabilitas). Sebelumnya, sistem ini diawasi oleh Bank Indonesia (BI) hingga 1 Januari 2018, dan setelah mengalami perubahan nama, pengawasannya dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). SLIK masih digunakan untuk mencatat riwayat kredit dan kredit macet debitur. Setiap bank dan lembaga keuangan yang terdaftar di Biro Informasi Kredit (BIK) dapat mengakses informasi kredit nasabah di Indonesia. Data riwayat kredit ini dikumpulkan setiap bulan dan terintegrasi dalam SLIK yang dapat diakses 24 jam oleh anggota Biro Informasi Kredit (BIK). 

 

 

Mengapa BI Checking Penting? 

BI Checking menjadi sangat penting dalam dunia perbankan dan keuangan karena bank dan lembaga keuangan lainnya tidak ingin mengambil risiko memberikan kredit kepada nasabah yang memiliki riwayat kredit buruk. Dengan BI Checking, lembaga keuangan bisa mengetahui apakah Teman Mandala memiliki catatan pembayaran pinjaman yang lancar atau malah bermasalah. Berikut beberapa alasan mengapa BI Checking penting: 

 

1. Menjamin Keamanan Kredit 

BI Checking membantu lembaga keuangan mengidentifikasi potensi risiko yang terkait dengan pemberian kredit. Jika seseorang memiliki catatan buruk di Bank Indonesia (BI), maka kemungkinan besar mereka akan kesulitan dalam membayar pinjaman. 

 

2. Mencegah Penipuan 

Melalui BI Checking, lembaga keuangan dapat memastikan bahwa data yang diberikan oleh calon debitur akurat dan tidak ada informasi yang disembunyikan atau transparan.  

 

3. Memudahkan Proses Pengajuan Kredit 

Dengan adanya sistem BI Checking, proses pengajuan kredit menjadi lebih cepat dan transparan karena bank memiliki akses ke riwayat kredit pemohon. 

 

 

Skor BI Checking  

Dalam dunia perbankan, proses pemberian kredit sangat bergantung pada penilaian terhadap rekam jejak pembayaran debitur yang dikenal dengan BI Checking. Sistem penilaian ini memberikan skor untuk menilai kelancaran pembayaran kredit dan memprediksi risiko bagi bank atau lembaga keuangan lain. Berikut merupakan penjelasan mengenai berbagai skor dalam BI Checking yang mempengaruhi keputusan bank dalam memberikan kredit kepada calon debitur: 

 

Skor 1: Kredit Lancar, artinya debitur selalu membayar cicilan tepat waktu beserta bunga tanpa adanya tunggakan hingga pelunasan kredit. Ini merupakan skor yang paling diinginkan oleh bank dan menunjukkan debitur yang memiliki riwayat pembayaran yang sangat baik. 

 

Skor 2: Kredit dalam Perhatian Khusus (DPK), artinya debitur menunggak cicilan kredit antara 1 hingga 90 hari. Meskipun belum termasuk dalam kategori yang buruk, debitur dengan skor ini tetap memerlukan pengawasan lebih lanjut. 

 

Skor 3: Kredit Tidak Lancar, artinya debitur menunggak cicilan kredit antara 91 hingga 120 hari. Dengan skor ini, bank mulai melihat adanya indikasi serius dalam kemampuan bayar debitur.  

 

Skor 4: Kredit Diragukan, artinya debitur menunggak cicilan kredit antara 121 hingga 180 hari. Debitur dengan skor ini dianggap sangat berisiko, dan bank mulai mempertimbangkan kemungkinan gagal bayar yang lebih tinggi. 

 

Skor 5: Kredit Macet, artinya debitur menunggak cicilan kredit lebih dari 180 hari. Pada skor ini, debitur sudah masuk dalam daftar hitam (blacklist) dan bank sudah dipastikan akan menolak pengajuan kredit dari debitur ini.  

 

Pada umumnya, bank atau lembaga keuangan lain akan menolak pengajuan kredit dari calon debitur yang memiliki skor 3, 4, atau 5. Hal ini disebabkan karena adanya risiko yang tinggi terkait masalah pembayaran debitur di masa depan. Calon debitur dengan skor rendah  (kolektibilitas 3, 4, dan 5) dapat menyebabkan Non-Performing Loan (NPL), yaitu kredit macet yang tidak terbayar yang pada akhirnya dapat mengurangi modal dan mempengaruhi kemampuan bank untuk memberikan kredit di masa mendatang. 

 

Sebaliknya, jika Teman Mandala dengan skor 1 merupakan kategori yang paling disukai  karena menunjukkan riwayat pembayaran yang sangat baik dan kategori dengan skor 2, meski masih dapat diterima, tetap memerlukan perhatian dan pengawasan lebih lanjut karena dapat berkembang menjadi NPL jika tidak ditangani dengan baik. 

 

 

Fungsi BI Checking 

BI Checking berfungsi untuk memudahkan lembaga keuangan dalam melakukan penilaian terhadap riwayat kredit pemohon. Berikut adalah beberapa fungsi utama BI Checking: 

 

1. Verifikasi Riwayat Kredit 

BI Checking memberikan akses kepada bank atau lembaga keuangan lainnya untuk memeriksa rekam jejak pembayaran kredit pemohon sebelumnya. Informasi ini membantu pihak bank dalam mengambil keputusan terkait pemberian kredit baru. 

 

2. Menilai Kemampuan Membayar 

Melalui BI Checking, bank dapat menilai apakah Teman Mandala memiliki kapasitas untuk membayar kembali kredit yang diajukan. Jika calon debitur memiliki catatan kredit buruk atau menunggak, bank bisa menilai bahwa calon debitur tersebut berisiko tinggi. 

 

3.  Mencegah Terjadinya Kredit Macet 

Sistem BI Checking dapat mengurangi risiko pemberian kredit kepada pemohon yang berisiko tinggi. Dengan data yang ada, bank dapat lebih berhati-hati dalam menyetujui pinjaman, sehingga mencegah kredit macet yang bisa merugikan lembaga keuangan. 

 

4. Mempercepat Proses Pemberian Kredit 

Dalam beberapa kasus, BI Checking bisa mempercepat proses verifikasi. Jika rekam jejak kredit pemohon bersih, pengajuan kredit dapat disetujui lebih cepat tanpa perlu proses verifikasi lebih lanjut, namun berlaku juga sebaliknya jika pemohon memiliki rekam jejak keuangan yang buruk. 

 

 

BI Checking dan Dampaknya bagi Kreditur 

Sebagai pemohon kredit, catatan dalam BI Checking sangat berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Berikut beberapa dampaknya: 

 

1. Pengaruh terhadap Suku Bunga Kredit 

Jika Teman Mandala memiliki riwayat kredit yang baik, bank kemungkinan akan menawarkan suku bunga yang lebih rendah. Sebaliknya, jika catatan kredit buruk, bank mungkin akan menolak pengajuan atau memberikan suku bunga yang lebih tinggi untuk mengimbangi risiko kredit. 

 

2. Pentingnya Menjaga Riwayat Kredit 

Untuk meningkatkan peluang disetujui dalam pengajuan kredit, sangat penting untuk menjaga riwayat kredit tetap bersih. Hal ini termasuk membayar tagihan tepat waktu dan menghindari terjadinya kredit macet. 

 

3. Dampak Negatif Jika Terdaftar Buruk 

Jika Teman Mandala memiliki catatan buruk dalam BI Checking, akan sulit untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain. Bahkan jika ada kesempatan, suku bunga yang ditawarkan bisa sangat tinggi dan jumlah kredit yang diberikan pun akan terbatas. 

 

Dengan memahami sistem BI Checking, Teman Mandala akan lebih bijak dalam mengelola pengajuan kredit dan terhindar dari risiko keuangan di masa depan. BI Checking memberikan skor mulai dari 1 hingga 5, di mana skor 1 menunjukkan bahwa debitur selalu membayar cicilan tepat waktu dan skor 5 menunjukkan kredit macet atau debitur menunggak lebih dari 180 hari. Skor kredit yang rendah (3, 4, dan 5) dapat menempatkan debitur dalam daftar hitam dan meningkatkan risiko Non- Performing Loan (NPL) yang dapat merugikan bank dan profil keuangan pribadi. Oleh karena itu, menjaga skor kredit tetap baik, terutama skor 1 akan memberikan kemudahan dalam akses kredit dan menjaga kestabilan finansial Teman Mandala.  

 

 

Sebagai informasi tambahan, PT Mandala Multifinance Tbk adalah sebuah perusahaan pembiayaan komersial yang berfokus pada bisnis kredit sepeda motor, mobil, elektronik, furnitur, dan multiguna lainnya. Dengan pengalaman lebih dari 27 tahun di industri jasa keuangan, Mandala berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia bersama seluruh lapisan masyarakat. 

 

Bagi Teman Mandala yang ingin mengajukan kredit atau pinjaman, yuk daftar sekarang melalui link ini atau dapat menghubungi kami melalui WhatsApp. Cukup isi identitas dan persiapkan BPKB sepeda motor sebagai jaminan, Teman Mandala bisa memperoleh dana cepat mulai dari Rp3.000.000 – Rp30.000.000, dengan tenor pembayaran angsuran fleksibel, dan bunga yang terjangkau. 

 

Yuk ajukan segera kredit multiguna Teman Mandala sekarang! Hanya di Mandala Finance, prosesnya cepat, praktis, dan tepercaya! 

 

Gak hanya itu, buat Teman Mandala yang ingin cari tambahan penghasilan di rumah, ayo daftar sekarang juga buat jadi agen Mantis melalui link ini. Cukup siapkan KTP dan smartphone, Teman Mandala sudah bisa bergabung menjadi agen Mantis dan mendapatkan komisi yang menarik! 

Temukan Solusi Pembiayaan Di Setiap
Tahap Kehidupanmu
Copyright © 2025 PT Mandala Multifinance Tbk